Suhu Bumi telah meningkat 0,14° Fahrenheit (0,08° Celsius) per dekade sejak 1880. Dan menurut NASA, NOAA, dan Berkeley Earth, tujuh tahun terakhir merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah.
Meskipun perubahan iklim memiliki banyak faktor yang berkontribusi, kenyataannya adalah bahwa sebagian besar faktor tersebut disebabkan oleh aktivitas manusia. Bangunan yang diberi daya, produksi makanan, barang manufaktur, pembangkit listrik, dan penggundulan hutan hanyalah beberapa penyebab utama meningkatnya suhu Bumi. Meskipun planet yang lebih hangat tidak terlalu menjadi perhatian beberapa dekade lalu, para ahli dan ilmuwan iklim telah memperingatkan masyarakat bahwa jika kita tetap pada lintasan saat ini, kita mungkin hanya punya waktu hingga tahun 2030 sebelum mencapai titik kritis global yang tidak dapat kembali.
1. Suhu Ekstrem
Gelombang panas diklasifikasikan sebagai periode panjang dengan suhu tinggi yang tidak normal. Diperkirakan 1.300 warga Amerika meninggal akibat suhu panas ekstrem setiap tahun, dan jumlah tersebut diperkirakan akan mencapai 50.000 pada tahun 2050. Jika tidak ditangani, gelombang panas dapat menyebabkan hipertermia atau sengatan panas serta peningkatan jumlah pasien rawat inap karena gangguan kardiovaskular, ginjal, dan pernapasan.
2. Hilangnya Keanekaragaman Hayati
Suhu yang lebih hangat memiliki dampak buruk pada keanekaragaman hayati Bumi . Bencana alam seperti banjir, kebakaran hutan , dan kekeringan hanyalah beberapa faktor yang disebabkan oleh perubahan iklim yang dapat menyebabkan hilangnya habitat dan kelangkaan makanan bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan. Great Barrier Reef adalah contoh hilangnya keanekaragaman hayati akibat pemutihan karang dan pengasaman laut.
3. Keamanan Pangan
Jika Anda sudah kewalahan oleh inflasi , bersiaplah untuk kenaikan biaya bahan makanan lainnya akibat perubahan iklim ! Dengan meningkatnya gulma dan hama serta perubahan pola curah hujan, hasil panen ikan, ternak, dan tanaman akan mulai menurun. Namun, harga akan terus naik sebagai respons terhadap penurunan produksi pangan.
4. Meningkatnya Risiko Kesehatan
Perubahan iklim menyebabkan suhu yang lebih hangat dan peningkatan curah hujan, sehingga memungkinkan serangga dan hama lainnya berkembang biak dan menyebarkan berbagai penyakit dengan kecepatan yang mencengangkan. Penyakit Lyme, demam berdarah, virus West Nile, dan demam berbintik Rocky Mountain hanyalah beberapa penyakit yang mengkhawatirkan yang mudah menyebar melalui nyamuk, kutu, dan pinjal.
5. Cuaca Ekstrim
Seperti yang mungkin Anda perhatikan, curah hujan lebat serta banjir telah meningkat di banyak wilayah. Banjir bandang dan banjir bahkan telah ditandai sebagai bencana cuaca paling mematikan kedua di Amerika Serikat. Tinggal di daerah yang terkena banjir juga dapat meningkatkan infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia, virus pernapasan syncytial (RSV), dan pneumonia RSV.
6. Kebakaran Hutan yang Sering Terjadi
Periode suhu tinggi yang panjang menyebabkan kekeringan yang menyebabkan kondisi kering dan kebakaran hutan yang tak terkendali . Jika itu belum cukup buruk, asap dari kebakaran hutan melepaskan karbon monoksida, nitrogen oksida, dan senyawa organik volatil lainnya ke udara yang kita hirup. Menyumbangkan $1 untuk pemulihan kebakaran hutan dapat membantu memulihkan hutan yang hilang akibat kebakaran hebat.